Cari Blog Ini

Selasa, 26 November 2013

Apa Penyebab Kram dan Kesemutan ?

National Institute of Health (NIH)menyebutkan, kesemutan dan kram kaki mungkin bisa menjadi tanda adanya sebuah kondisi medis yang serius. Jika perubahan kebiasaan dan usaha penurunan berat badan tidak mampu meredakan sensasi tersebut, mungkin Anda perlu bertemu dengan dokter untuk mencari penyebab lain dan pengobatan yang sesuai.

Duduk dalam satu posisi yang terlalu lama dapat menyebabkan kesemutan di kaki. Seringkali, hanya dengan mengubah posisi atau berjalan-jalan akan meringankan gejala ini. Kesemutan pada kaki dapat berasal dari banyak penyebab, termasuk penyakit, diet, dan faktor lingkungan.
Untuk mengetahui lebih jauh apa saja yang dapat memicu kram dan kesemutan, berikut adalah ulasannya :

1. Sirkulasi
Neuropati Diabetes merupakan salah satu komplikasi diabetes dengan gejala rasa kebas atau baal pada kaki atau tungkai yang dapat menyebabkan kesemutan dan kram pada kaki. Keluhan ini disebabkan adanya kerusakan pada sistem saraf perifer karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. Penyakit dan infeksi yang menyebabkan peradangan pembuluh darah (disebut vasculitis) memicu pembentukan jaringan parut di pembuluh darah, mengganggu sirkulasi dan menyebabkan kesemutan dan kram pada otot-otot ekstremitas bawah.

2. Rheumaotid arthritis
Menurut Merck Medical Library, rheumatoid arthritis dari pergelangan kaki dapat menyebabkan tarsal tuneel syndrome. Tekanan dari dekatnya pembengkakan akan memicu kesemutan di kaki. Usahakan agar kaki Anda tetap terangkat ke atas untuk meringankan gejala. Tetapi pada beberapa kasus kronis, dokter mungkin akan menyarankan operasi.

3. Cedera
Kesemutan dan kram akibat trauma kompresi saraf dapat terjadi setelah seseorang mengalami kecelakaan cedera tulang belakang atau patah kaki. Bekas luka di sekitar saraf dan arthritis pada tulang belakang atau kaki dapat memicu sensasi abnormal dan kejang otot setahun kemudian.

4. Nutrisi
Kalsium merupakan jenis mineral penting yang dibutuhkan untuk kontraksi otot dan transmisi syaraf. Kekurangan kalsium bisa menyebabkan kram otot dan kesemutan, tetapi mungkin juga menandakan masalah gagal ginjal, kekurangan vitamin D dan hipoparatiroidisme (penurunan fungsi kelenjar paratiroid).

5. Hormon
Gangguan pada tingkat hormon dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki dan ankle(pergelangan kaki), yang memicu tekanan pada saraf. Pembengkakan juga mengganggu aliran darah ke otot, yang menyebabkan kram dari penumpukan asam laktat dan buruknya oksigenasi.

Penyakit yang Ditandai Kesemutan 

Kebanyakan orang pernah mengalami kesemutan kala duduk bersila terlalu lama atau tertidur dengan tangan tertindih kepala. Kondisi ini juga terjadi saat tekanan itu berlanjut tepat pada saraf. Namun, kesemutan akan hilang bila tekanan sudah tidak ada lagi. Kesemutan juga bisa menjadi indikasi dari banyak penyakit, seperti diabetes melitus, hipertensi, saraf terjepit, gangguan aliran darah pada pembuluh darah tepi, maupun gangguan darah. Ada kalanya pada mereka yang belum diketahui mengidap diabetes, kesemutan dapat menjadi gejala awal diketahuinya diabetes. Paresthesia atau kesemutan kronis sering merupakan simtom dari penyakit neurologis atau trauma kerusakan saraf. Penyebabnya adalah gangguan yang memengaruhi sistem saraf pusat seperti stroke dan stroke mini, multiple sklerosis, mielitis transversa, dan ensefalitis. 

Tumor maupun lesi vaskular yang menekan otak atau sumsum tulang juga bisa menimbulkan paresthesia. Sindrom saraf seperti sindrom saluran carpal (CTS) bisa merusak saraf perifer dan menyebabkan paresthesia diiringi rasa nyeri.

Berikut ini sejumlah penyakit yang ditandai oleh gejala kesemutan.

1. Diabetes melitus (DM)
Pada pasien DM, kesemutan merupakan gejala kerusakan pada pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan kadar gula darah secara ketat, juga mengonsumsi obat seperti gabapentin, vitamin B1 dan B12.

2. Stroke
Kesemutan dapat jadi tanda stroke ringan. Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat. Gejala lain yang muncul: rasa kebas separuh badan, lumpuh separuh badan, buta sebelah mata, sukar bicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur. Gejala berlangsung beberapa menit atau kurang dari 24 jam. Biasanya terjadi waktu tidur atau baru bangun. Kondisi ini harus ditangani karena bisa berkembang menjadi stroke berat.

3. Penyakit jantung
Kesemutan tak hanya akibat neuropati tekanan, tetapi karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menempel. Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak, sehingga terjadi serebral embolik.
Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Jika daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.

4. Infeksi tulang belakang
Ini menyebabkan bagian tubuh dari pusar ke bawah tak dapat digerakkan. Penderita tak dapat mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dinamakan mielitis (radang sumsum tulang belakang). Tingkat kesembuhan tergantung pada kerusakannya. Bisa sembuh sebagian, tetapi ada juga yang lumpuh.

5. Rematik
Penyakit ini bisa menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Dalam hal ini saraf terjepit akibat sendi pada engsel, misalnya sendi pergelangan tangan, berubah bentuk. Gejala kesemutan biasanya hilang sendiri bila rematik sembuh.

6. Spasmofilia (tetani)
Gejala kesemutan juga bisa merupakan tanda penyakit spasmofilia (tetani). Penyakit ini timbul karena kadar ion kalsium dalam darah berkurang. Penyebabnya adalah menurunnya tegangan karbondioksida dalam paru-paru. Gejala lain : kejang pada tungkai, sulit tidur, emosi labil, takut, lemah, sakit kepala sebelah atau migrain, dan hilang kesadaran.

7. Guillain-barre syndrome
Kesemutan bisa jadi salah satu indikasi penyakit ini. Ditandai gejala demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Juga diikuti rasa kesemutan dan kebas. Kesemutan biasanya terasa di sekujur tubuh, khususnya pada ujung jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi. Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ vital. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lumpuh di seluruh tubuh.

8. Cytomegalovirus (CMV)
Ada kesemutan yang didahului flu berat. Kesemutan akan menghebat mulai dari ujung jari, menjalar hingga ke pusar. Penderita bisa hanya merasa kebas atau sampai sulit berjalan, berarti sumsum tulang belakang kena radang. Ini akibat serangan virus, biasanya cytomegalovirus. 



Sumber :
health.kompas.com
10507276.blog.unikom.ac.id


Editor : N
»»  Baca Selengkapnya...

Jumat, 18 Januari 2013

Wortel, Telur atau Kopi ?

 
Wortel, Telur atau Kopi ?


Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul. Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk. Ia membiarkan masing-masing mendidih.

Selama itu ia terdiam seribu bahasa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.

Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi, " jawab sang anak.Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak.

Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras.

Kemudian sang ayah meminta anak itu mencicipi kopi. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. "Apa maksud semua ini, ayah?" tanya sang anak.


Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah.

Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh.

Sedangkan biji kopi tumbuh berubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya itu.

Maka, yang manakah dirimu?" tanya sang ayah pada anaknya. "Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu? Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?"
»»  Baca Selengkapnya...

Jumat, 31 Agustus 2012

GO GREEN !!!





KREATIF !!! Apa yg dilakukan oleh seorang warga dalam upaya hemat energi dan mencegah pemanasan global. Salah satunya dgn tdk menyalakan lampu pada siang hari tp dia menggantinya dengan sebuah botol Cola yg diisi air putih kemudian ditaruh pd atap rumah. Pada siang hari yg terik botol ini dpt memancaarkan cahaya setara dengan lampu 55 watt.
»»  Baca Selengkapnya...

Selasa, 21 Agustus 2012

Sterilisasi ( Tubektomi & Vasektomi )

STERILISASI
 
Sterilisasi adalah salah satu metode kontrasepsi secara operatif untuk mencegah kehamilan. Pada wanita dilakukan dengan tubektomi sedangkan pada pria disebut vasektomi.

 Kapan waktu yang tepat untuk sterilisasi?
  • Anda tidak menginginkan keturunan lagi.
  • Usia anda saat ingin melakukan sterilisasi lebih dari 30 tahun.
  • Jumlah anak anda lebih dari 3.
  • Tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan hati .

TUBEKTOMI
Tubektomi adalah proses sterilisasi dengan cara mengikat saluran telur (tuba falopi).


Ada 4 cara melakukan Tubektomi yaitu :
  • Sterilisasi tuba yang dilakukan saat operasi Sectio Caesar atau operasi perut lainnya. Biasanya pilihan anestesinya adalah anestesi spinal pada SC.
  • Minilaparotomy postpartum setelah persalinan pervaginam. Biasanya dilakukan 12-24 jam setelah persalinan dengan anestesi local dan sedasi ringan bila perlu.
  • Minilaparotomy interval. Sterilisasi di luar masa nifas. (sama dengan atas)
  • Laparoskopi. Dapat dilakukan 6-8minggu setelah persalinan, atau setelah abortus atau kapanpun pasien siap. Anestesi yang digunakan adalah bius umum.
 
Apa yang harus dipersiapkan sebelum operasi?
  • Kontrasepsi sebelumnya terus dipertahankan hingga hari operasi
  • Jangan melakukan hubungan seksual minimal 4 hari sebelum operasi
  • Tes kehamilan negative sebelum operasi
  • Sebaiknya operasi dilakukan saat satu minggu setelah menstruasi
  • Puasa minimal 6 jam sebelum operasi dilakukan

Bagaimana proses Tubektomi dilakukan?
Prinsip tubektomi adalah menghalangi telur melewati saluran telur sehingga tidak terjadi konsepsi dengan sperma. Tubektomi dilakukan dengan cara mengikat kedua saluran telur anda, dapat melalui ligasi langsung pada saluran, elektrokoagulasi tuba, pemasangan cincin tuba, pemasangan klip pada tuba (ketiga cara terakhir dilakukan dengan laparoskopi).
Kemudian minilaparotomy adalah tekhnik dengan sayatan sebesar 3cm di atas pubis anda, untuk kemudian kemudian dilakukan ligasi tuba. Minilaparotomy dapat dilakukan dokter terlatih dengan biaya lebih murah, hanya saja parut luka yang dihasilkan cukup besar.Sedangkan laparoskopi harus dilakukan spesialis kebidanan dan biaya lebih mahal, tetapi luka parut yang dihasilkan kecil bahkan nyaris tak terlihat dan penyembuhan lebih cepat.

Komplikasi yang mungkin muncul :
  • Perdarahan
  • Perlengketan (adhesi) organ intraabdomen
  • Salphyngitis (radang saluran tuba).
  • Cidera organ perut 
  • Bila timbul panas, nyeri perut dan keluar cairan atau darah dari bekas sayatan, maka sebaiknya anda segera ke dokter.

Hal yang diperhatikan setelah Tubektomi :
  • Istirahat dan jaga luka sayatan bersih dan kering selama 2 hari
  • Hindari hubungan seksual selama 1 minggu. Bila sesudah itu masih merasa tidak yaman, maka dapat ditunda dulu.
  • Jangan mengangkat beban berat atau menekan daerah operasi setidaknya 1 minggu setelah operasi.
  • Bila terdapat tanda-tanda kehamilan, segera periksakan diri ke dokter atau bidan.

Apakah sterilisasi bisa gagal?
Kegagalan biasanya terjadi bila sebelum operasi telah terjadi kehamilan sebelumnya. Bila tidak maka angka keberhasilan sterilisasi adalah 99%.

Bagaimana bila memutuskan untuk hamil lagi?
Tidak perlu khawatir, dengan teknologi saat ini, angka keberhasilan hamil adalah 75% setelah keadaan tuba dikembalikan seperti semula setelah sterilisasi dilakukan. Hanya saja resiko kehamilan di luar kandungan juga meningkat.

Apakah sterilisasi menganggu menstruasi dan hormon ?
Ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa tubektomi menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan nyeri saat menstruasi tapi ini terjadi pada tubektomi cara lama. Malahan tubektomi terbukti mengurangi resiko kanker ovarium selama 20 tahun setelah operasi.


VASEKTOMI
Vasektomi adalah metode sterilisasi dengan cara mengikat saluran sperma (vas deferens) pria.

Apa yang harus dipersiapkan sebelum Vasektomi?
  • Mandi sebelum operasi dilakukan atau setidaknya membersihkan daerah skrotum (buah zakar) dan selangkangan paha.
  • Membawa celana khusus untuk menyangga skrotum.
  • Cukur atau potong pendek rambut kemaluan (pubis) anda.
 
Bagaimana cara melakukan Vasektomi?
Prinsip vasektomi adalah mengikat kedua saluran sperma anda. Ada beberapa alternatif lain tersedia untuk mengikat yaitu dengan cara mengikat saja, memasang klip tantalum, kauterisasi, menyuntikkan sclerotizing agent, menutup saluran dengan jarum dan kombinasinya.
Ada dua cara melakukan Vasektomi yaitu :
  1. Metode vasektomi standar --> cara ini dimulai dengan melakukan anestesi/bius lokal ke daerah pertengahan skrotum (bila anda takut anda dapat meminta sedasi). Kemudian dilakukan sayatan 1-2cm diatasnya. Bila saluran sudah tampak maka saluran akan dipotong, lalu kedua ujungnya akan diikat. Hal sama akan dilakukan pada saluran sperma satunya. Kemudian luka ditutup dengan penjahitan.
  2. Metode vasektomi tanpa pisau --> Proses awalnya sama yaitu melakukan anestesi lokal pada skrotum lalu dengan klem dilakukan fiksasi pada saluran sperma, kemudian dengan forceps khusus dibuang lubang, lalu saluran ditonjolkan keluar untuk dikeluarkan melalui lubang forceps yang sudah diperbesar. Kemudian saluran sperma dipotong dan diikat dengan benang lalu dikembalikan ke dalam skrotum. Luka ditutup dengan perban.
 
Komplikasi yang mungkin muncul adalah :
  • Perdarahan
  • Hematom skrotum
  • Infeksi pada luka yang timbul atau epididimitis
  • Granuloma sperma, berupa benjolan kenyal yang kadang nyeri pada skrotum bagian atas. Biasanya timbul 1-2 minggu setelah vasektomi. Terapinya dengan membuang granuloma dan mengikat saluran sperma kembali.
  • Reaksi autoimun terhadap sperma sendiri. Hal ini belum pernah terbukti.

Yang harus diperhatikan setelah Vasektomi :
  • Luka harus dijaga bersih dan pakailah celana dalam yang bersih dan kering.
  • Pakailah celana penyangga skrotum untuk 3-4 hari setelah operasi.
  • Jangan bekerja berat atau mengangkat barang berat ninimal 3-7 hari sesudahnya.
  • Jangan menaiki sepeda minimal 3 bulan sesudah vasektomi.
  • Anda boleh berhubungan seksual dengan pasangan anda bila anda merasa siap. Biasanya seminggu setelah operasi.
 
Apakah Vasektomi ini bisa gagal?
Bila dilakukan dengan benar, maka angka keberhasilannya sekitar 99%. Untuk memastikan keberhasilan, maka 3 bulan setelah vasektomi akan dilakukan pemeriksaan analisa sperma. Vasektomi dikatakan berhasil bila hasilnya azoospermia.
Bagaimana bila memutuskan ingin punya anak lagi?
Vasektomi dapat dianggap sebagai sterilisasi yang permanen, artinya walaupun saluran sperma disatukan kembali, angka keberhasilan hamil hanyalah 50%. Semakin lama interval waktu sejak vasektomi dilakukan, semakin kecil angka keberhasilan hamil. Waktu yang terbaik untuk menyatukan kembali saluran sperma adalah < 3 tahun setelah vasektomi dilakukan.

Apakah Vasektomi akan meningkatkan resiko kanker prostat?
Menurut penelitian terbaru, tidak ada hubungan pasti antara vasektomi dengan peningkatan resiko kanker prostat. Jadi anda tidak perlu khawatir.

Apakah Vasektomi akan mengganggu hubungan seksual ?
Tentu saja tidak akan mengalami disfungsi ereksi atau ejakulasi dini karena vasektomi tetap bisa berhubungan seksual seperti biasa dan ejakulasi, hanya saja tidak ada sperma dalam cairan mani yang dikeluarkan.

Kesimpulan Tubektomi & Vasektomi
Walaupun keduanya sama efektifnya,dan tanpa efek samping jangka lama, tapi biaya vasektomi jauh lebih murah dan komplikasi yang ditimbulkan tidak sehebat tubektomi, jadi sebagai pilihan kontrasepsi steril maka vasektomi lebih baik dari tubektomi. Hanya saja vasektomi lebih permanen dibandingkan tubektomi sehingga harus yakin bahwa memang tidak ingin memiliki keturunan lagi.




By : 
Mahasiswa S1 - Keperawatan
Stikes Ganesha Husada Kediri

»»  Baca Selengkapnya...

Rabu, 11 Juli 2012

STIKES GANESHA HUSADA KEDIRI Membuka Pendaftaran Mahasiswa Baru


STIKES GANESHA HUSADA KEDIRI Membuka Pendaftaran Mahasiswa Baru.

BUKA PENDAFTARAN HARI :
- Senin s/d Jum'at Pukul 08.00-15.00
- Sabtu & Minggu Pukul 08.00-12.00

INFO LEBIH LANJUT KUNJUNGI :
http://stikesghkediri.ac.id/index.html
»»  Baca Selengkapnya...

Selasa, 10 Juli 2012

Stres pada Anak Hambat Pertumbuhan Otak

Para ilmuwan di University of Wisconsin-Madison menyatakan, stres dapat mempengaruhi perkembangan otak pada anak dengan mengubah pertumbuhan bagian tertentu dari otak dan kemampuan fungsi otak.

"Sudah ada banyak penelitian pada hewan yang menghubungkan stres akut dan kronis terhadap perubahan di bagian otak yang disebut korteks prefrontal, yang terkait dalam kemampuan kognitif kompleks untuk mengingat secara cepat informasi penting dan penggunaannya," kata Jamie Hanson, dari University of Wisconsin Madison.
"Kami telah menemukan asosiasi yang sama pada manusia, dan menemukan bahwa individu yang sering mengalami stres terkait dengan masalah lebih banyak terhadap beberapa jenis proses kognitif," ungkapnya.

Peneliti mengatakan, anak-anak yang pernah mengalami peristiwa stres lebih intens dan hampir setiap saat dalam hidup mereka memiliki skor atau nilai rendah ketika mengerjakan tes yang disebut sebagai memori kerja spasial. Anak-anak ini cenderung mengalami kesulitan melakukan navigasi tes memori jangka pendek.
Hasil scan otak menunjukkan bahwa cingulate anterior, bagian dari korteks prefrontal yang diyakini memainkan peran kunci dalam memori kerja spasial, memakan banyak ruang pada anak yang lebih sering terpapar oleh stres. "Ini adalah perbedaan yang halus, tetapi perbedaan ini berhubungan penting dengan kemampuan kognitif," kata Hanson yang mempublikasikan temuannya dalam Journal of Neuroscience.

Dalam penelitiannya, peneliti menentukan tingkat stres melalui wawancara dengan anak-anak usia 9 sampai 14 tahun beserta orang tua mereka. Tim peneliti, dari UW-Madison terdiri dari profesor psikologi Richard Davidson dan Seth Pollak mengumpulkan biografi secara luas peristiwa stres dari ringan sampai parah.

"Alih-alih memfokuskan pada pada satu jenis spesifik stres, kami mencoba untuk melihat berbagai stres," kata Hanson. "Kami ingin tahu sebanyak yang kita bisa, dan kemudian menggunakan semua informasi ini untuk kemudian mendapatkan ide bagaimana tantangan dan stres kronis dari masing-masing anak," tambahnya.

Peneliti juga mencatat adanya perubahan jaringan otak yang dikenal sebagai materi putih dan abu-abu. Materi abu-abu di awal pembangunan muncul untuk memungkinkan fleksibilitas; anak-anak dapat bermain dan unggul dalam kegiatan yang berbeda.

Studi ini dimaksudkan agar bagaimana para tenaga ahli bisa membantu anak-anak yang sering sekali  mengalami stres. "Memahami apakah dan bagaimana stres mempengaruhi proses ini bisa membantu kita mengetahui apakah mungkin ada intervensi serupa yang dapat membantu anak yang hidup dalam kondisi stres, dan bagaimana ini dapat mempengaruhi otak," kata peneliti.
 
 Sumber : health.kompas.com
»»  Baca Selengkapnya...

Sabtu, 21 April 2012

Sikap Optimis dapat Meningkatkan Kesehatan

Optimisme

Apa yang dimaksud dengan optimisme atau bersikap optimis? Optimisme merupakan sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal serta kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang menyenangkan. Optimisme dapat juga diartikan berpikir positif. Jadi optimisme lebih merupakan paradigma atau cara berpikir.

Sewaktu mengalami kegagalan atau tekanan hidup, bagaimana perasaan seorang optimis? Seorang yang berpikiran positif atau berpikir secara optimis tidak menganggap kegagalan itu bersifat permanen. Hal ini bukan berarti bahwa ia enggan menerima kenyataan. Sebaliknya, ia menerima dan memeriksa masalahnya. Lalu, sejauh keadaan memungkinkan, ia bertindak untuk mengubah atau memperbaiki situasi.

Bertolak belakang dengan optimisme, pandangan pesimistis akan menganggap kegagalan dari sisi yang buruk. Umumnya seorang pesimis sering kali menyalahkan diri sendiri atas kesengsaraannya. Ia menganggap bahwa kemalangan bersifat permanen dan hal itu terjadi karena sudah nasib, kebodohan, ketidakmampuan, atau kejelekannya. Akibatnya, ia pasrah dan tidak mau berupaya.

Berpikir positif juga menjadi kunci sukses untuk mengelola stres. Optimisme akan membuat seseorang menghadapi situasi tidak menyenangkan dengan cara positif dan produktif.

Manfaat Berpikir Positif

Para ilmuwan telah membuat kesimpulan atas riset selama puluhan tahun tentang manfaat berpikir positif dan optimisme bagi kesehatan. Hasil riset menunjukkan bahwa seorang optimis lebih sehat dan lebih panjang umur dibanding orang lain apalagi dibanding dengan orang pesimis. Para peneliti juga memperhatikan bahwa orang yang optimistis lebih sanggup menghadapi stres dan lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi. Berikut ini beberapa manfaat bersikap optimis dan sering berpikir positif.
  • Lebih panjang umur
  • Lebih jarang mengalami depresi
  • Tingkat stres yang lebih kecil
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik terhadap penyakit
  • Lebih baik secara fisik dan mental
  • Mengurangi risiko terkena penyakit jantung
  • Mampu mengatasi kesulitan dan menghadapi stres
Mengapa manfaat ini bisa diperoleh bagi orang yang optimis dan berpikiran positif? Karena biasanya orang yang optimis akan menghindari kegiatan yang dilakukan orang yang pesimis dalam menghadapi stres dan tekanan hidup. Orang pesimis ketika menghadapi stres akan mengalihkan perhatian dengan kegiatan seperti merokok, konsumsi alkohol, dan menikmati makanan tanpa terkendali. Sedangkan seorang optimis akan melakukan lebih banyak aktivitas fisik, mengikuti diet sehat, serta mengurangi rokok dan alkohol.

Cara untuk Bersikap Lebih Optimistis

Jika Anda sering berpikir secara negatif terhadap orang lain ataupun terhadap situasi yang berat, bukan berarti Anda tidak dapat berpikir positif. Anda dapat mengubah cara berpikir negatif menjadi positif. Tidaklah sulit untuk melakukannya, namun membutuhkan waktu dan latihan untuk membuat kebiasaan baru ini. Berikut ini beberapa cara untuk lebih optimistis dan memiliki pikiran dan sikap yang positif.
  • Periksa diri Anda

    Sewaktu Anda berpikir bahwa Anda tidak akan bisa menikmati suatu peristiwa buruk atau tidak akan sukses melakukan suatu tugas, segera singkirkan pikiran itu. Berfokuslah pada hal positif yang akan dihasilkan.

    Lakukan pemeriksaan secara berulang. Jika pikiran negatif lebih banyak, maka segera alihkan dengan pikiran positif.
  • Ikuti gaya hidup sehat

    Berolahraga tiga kali sehari dapat mengubah suasana hati menjadi positif dan mengurangi stres. Pola makan yang sehat juga mempengaruhi pikiran dan tubuh. Serta coba mengelola stres Anda.
  • Nikmati pekerjaan

    Berupayalah menikmati pekerjaan Anda. Tidak soal pekerjaan Anda, carilah aspek-aspek yang menyenangkan Anda.
  • Cari teman yang positif

    Carilah teman-teman yang memandang kehidupan dengan positif. Orang-orang demikian adalah orang yang optimis dan selalu mendukung Anda dengan memberi saran yang baik.

    Sebaliknya jika Anda dikelilingi oleh orang-orang pesimis, akan meningkatkan stres Anda bahkan membuat Anda ragu untuk mengelola stres dengan cara yang sehat.
  • Hadapi dan terima

    Hadapilah situasi yang dapat Anda kendalikan; berupayalah menerima situasi yang tidak dapat Anda kendalikan.
  • Miliki rasa humor

    Cobalah untuk tersenyum dan tertawa khususnya saat menghadapi saat yang sangat sulit. Carilah kejadian yang mengundang tawa dalam kegiatan sehari-hari. Rasa humor yang baik membantu seseorang memiliki pikiran, emosi, dan perilaku yang lebih positif.
  • Catat hal baik

    Setiap hari, catatlah tiga hal baik yang Anda alami.
  • Aturan sederhana

    Jangan katakan apapun kepada diri Anda sesuatu yang tidak ingin Anda katakan ke orang lain.
Memang untuk bersikap optimistis sangatlah tidak mudah. Bencana alam, beban hidup, dan juga musibah bisa terjadi yang membuat banyak orang merasa sulit untuk berpikiran positif. Namun dengan berupaya bersikap optimis dan berpikir positif akan menghasilkan kehidupan yang lebih sehat dan lebih memuaskan. Jangan menyerah!


»»  Baca Selengkapnya...